Pada suatu hari ada 3
orang sahabat. Mereka bernama Doni, Iman, dan Heru. Mereka bertiga selalu
bersama menghabiskan waktu, dari mulai
bermain, memancing, mengerjakan tugas, hingga cabut pelajaran bersama. Mereka
bertiga bersahabat sudah lebih dari 3 tahun dari jaman mereka masih duduk di
bangku Sekolah Menengah Pertama, hingga mereka lulus dan memutuskan kembali
melanjutkan bersama ke Sekolah Menengah Akhir yang sama.
Pagi itu cukup cerah,
pada hari itu hari pertama mereka mengenakan seragam Sma, dengan semangatnya
mereka menyambut hari pertama itu. Seperti biasa Doni selalu siap pertama untuk
pergi ke sekolah. Setelah sarapan Doni langsung bergegas kerumah Iman untuk
mengajaknya berangkat bersama, setelah itu mereka berdua pergi ke rumah Heru
untuk mengajak temanna yang satu lagi berangkat sekolah. Sesampainya disana,
ternyata Heru belum bangun dari
tidurnya. Memang, sejak masih Sekolah Menengah Pertama Heru Ini agak sedikit
malas. Langsung saja kedua temannya itu membangunkan Heru dan menyuruhnya agar
cepat bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Setelah Heru sudah siap langsung
saja mereka bertiga berangkat menuju sekolah.
Waktu sudah menunjukan
pukul 07:45, tidak lama lagi kurang lebih 15 menit gerbang sekolah sudah
ditutup. Mereka bertiga lari cepat cepat agar tidak terlambat dengan harapan
belum tertutup gerbang sekolah. Sialnya mereka bertiga, sesampainya disana
pintu gerbang telah ditutup oleh Pak Satpam, guru BK pun sudah menanti mereka
disana. Dengan nada kelelahan akibat berlari tadi mereka bertiga meminta izin
untuk masuk kedalam kepada guru BK, dan mereka bertiga dipersilahkan masuk
dengan catatan tidak boleh masuk dahulu ke dalam kelas dan berkumpul dengan
siswa siswa lainnya yang juga telat. Guru BK pun menanyakan kepada mereka
mengapa terlambat, dan dengan lantangnya Heru pun menjawab bahwa kami semua
bangun kesiangan, padahal hanya dia saja yang bangun kesiangan. Langsung saja
guru BK menghukum mereka dengan siswa-siswa lainnya dijemur di halaman sekolah
dan harus hormat kepada bendera merah putih. Setelah menjalani hukuman
akhirnnya mereka bertiga dipersilahkan untuk masuk ke dalam kelas.
Siang itu, setelah jam
pulang sekolah mereka bertiga langsung menuju ke rumah Doni untuk mengerjakan
tugas sekolah bersama. Sesampainya dirumah betapa terkejutnya Doni mendengar
kabar dari Ibunya bahwa adiknya telah diculik. Adiknya diculik setelah pulang
sekolah siang tadi. Betapa paniknya Doni, tak pikir panjang lagi mereka bertiga
segera bergegas mencari adik Doni. Mereka mencari di daerah-daerah dekat rumah
Doni. sampai hari mulai gelap adik Doni pun belum ditemukan juga. Dan akhirnya
mereka bertiga memutuskan untuk beristirahat sejenak dan mencari solusi.
Setelah beberapa saat
mereka beristirahat Heru mendengar teriakan anak kecil meminta tolong, langsung
saja Heru memberi tahu kepada Doni dan Iman bahwa ada yang meminta tolong. Lalu
mereka bertiga segera mencari sumber dari suara meminta tolong tersebut sampai
ke bekas gedung penyimpanan oli di belakang taman. Semakin dekat lokasi suara
minta tolong itu semakin jelas. Sesampainya disana mereka bertiga langsung
mendobrak pintu gudang yang telah dikunci dan masuk ke dalam gudang tersebut.
Dan di dalam gudang mereka menemukan adik Doni bersama seorang laki laki yang
diketahui adalah penculik adik Doni. Tanpa pikir panjang Heru dan Iman langsung
menghajar si Penculik hingga si Penculik meminta ampun dan mereka
mengamankannya, lalu Doni sendiri segera menyelamatkan adiknya dari Penculik
tersebut. Iman dan Heru langsung membawa penculik tersebut ke pos keamanan
terdekat.
Sesampainya disana
betapa terkejutnya Doni saat mengetahui penculik tersebut adalah mantan supir
ayahnya. Dia menculik adik Doni karena sakit hati gajinya tidak dinaikan saat
masih menjadi supir ayahnya, padahal dia sendiri baru kerja selama satu bulan.
Setelah itu si penculik tersebut yang ternyata mantan supir ayahnya langsung
saja dibawa pihak keamanan ke Kantor Polisi untuk diproses dan ditindak
lanjuti. Lalu Doni dan adiknya serta 2 sahabatnya segera bergegas menuju
rumahnya, dan betapa bahagia ibu Doni mengetahui adiknya selamat dari penculik
tersebut dan kembali ke pelukan ibunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar