Laman

Selasa, 13 Januari 2015

Perjuangan 3 Sahabat (Cerita Pendek)

Pada suatu hari ada 3 orang sahabat. Mereka bernama Doni, Iman, dan Heru. Mereka bertiga selalu bersama menghabiskan waktu, dari  mulai bermain, memancing, mengerjakan tugas, hingga cabut pelajaran bersama. Mereka bertiga bersahabat sudah lebih dari 3 tahun dari jaman mereka masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, hingga mereka lulus dan memutuskan kembali melanjutkan bersama ke Sekolah Menengah Akhir yang sama.


Pagi itu cukup cerah, pada hari itu hari pertama mereka mengenakan seragam Sma, dengan semangatnya mereka menyambut hari pertama itu. Seperti biasa Doni selalu siap pertama untuk pergi ke sekolah. Setelah sarapan Doni langsung bergegas kerumah Iman untuk mengajaknya berangkat bersama, setelah itu mereka berdua pergi ke rumah Heru untuk mengajak temanna yang satu lagi berangkat sekolah. Sesampainya disana, ternyata Heru  belum bangun dari tidurnya. Memang, sejak masih Sekolah Menengah Pertama Heru Ini agak sedikit malas. Langsung saja kedua temannya itu membangunkan Heru dan menyuruhnya agar cepat bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Setelah Heru sudah siap langsung saja mereka bertiga berangkat menuju sekolah.

Waktu sudah menunjukan pukul 07:45, tidak lama lagi kurang lebih 15 menit gerbang sekolah sudah ditutup. Mereka bertiga lari cepat cepat agar tidak terlambat dengan harapan belum tertutup gerbang sekolah. Sialnya mereka bertiga, sesampainya disana pintu gerbang telah ditutup oleh Pak Satpam, guru BK pun sudah menanti mereka disana. Dengan nada kelelahan akibat berlari tadi mereka bertiga meminta izin untuk masuk kedalam kepada guru BK, dan mereka bertiga dipersilahkan masuk dengan catatan tidak boleh masuk dahulu ke dalam kelas dan berkumpul dengan siswa siswa lainnya yang juga telat. Guru BK pun menanyakan kepada mereka mengapa terlambat, dan dengan lantangnya Heru pun menjawab bahwa kami semua bangun kesiangan, padahal hanya dia saja yang bangun kesiangan. Langsung saja guru BK menghukum mereka dengan siswa-siswa lainnya dijemur di halaman sekolah dan harus hormat kepada bendera merah putih. Setelah menjalani hukuman akhirnnya mereka bertiga dipersilahkan untuk masuk ke dalam kelas.

Siang itu, setelah jam pulang sekolah mereka bertiga langsung menuju ke rumah Doni untuk mengerjakan tugas sekolah bersama. Sesampainya dirumah betapa terkejutnya Doni mendengar kabar dari Ibunya bahwa adiknya telah diculik. Adiknya diculik setelah pulang sekolah siang tadi. Betapa paniknya Doni, tak pikir panjang lagi mereka bertiga segera bergegas mencari adik Doni. Mereka mencari di daerah-daerah dekat rumah Doni. sampai hari mulai gelap adik Doni pun belum ditemukan juga. Dan akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk beristirahat sejenak dan mencari solusi.

Setelah beberapa saat mereka beristirahat Heru mendengar teriakan anak kecil meminta tolong, langsung saja Heru memberi tahu kepada Doni dan Iman bahwa ada yang meminta tolong. Lalu mereka bertiga segera mencari sumber dari suara meminta tolong tersebut sampai ke bekas gedung penyimpanan oli di belakang taman. Semakin dekat lokasi suara minta tolong itu semakin jelas. Sesampainya disana mereka bertiga langsung mendobrak pintu gudang yang telah dikunci dan masuk ke dalam gudang tersebut. Dan di dalam gudang mereka menemukan adik Doni bersama seorang laki laki yang diketahui adalah penculik adik Doni. Tanpa pikir panjang Heru dan Iman langsung menghajar si Penculik hingga si Penculik meminta ampun dan mereka mengamankannya, lalu Doni sendiri segera menyelamatkan adiknya dari Penculik tersebut. Iman dan Heru langsung membawa penculik tersebut ke pos keamanan terdekat.

Sesampainya disana betapa terkejutnya Doni saat mengetahui penculik tersebut adalah mantan supir ayahnya. Dia menculik adik Doni karena sakit hati gajinya tidak dinaikan saat masih menjadi supir ayahnya, padahal dia sendiri baru kerja selama satu bulan. Setelah itu si penculik tersebut yang ternyata mantan supir ayahnya langsung saja dibawa pihak keamanan ke Kantor Polisi untuk diproses dan ditindak lanjuti. Lalu Doni dan adiknya serta 2 sahabatnya segera bergegas menuju rumahnya, dan betapa bahagia ibu Doni mengetahui adiknya selamat dari penculik tersebut dan kembali ke pelukan ibunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar