Laman

Sabtu, 17 Juni 2017

Tugas 4 Biaya Modal perusahaan dan Contoh kasus serta solusi pemecahan perhitungan

A.      Pengertian Biaya Modal 
Modal dibutuhkan untuk membiayai operasi perusahaan terdiri dari modal asing dan modal sendiri. Modal asing merupakan modal yang berasal dari pinjaman para kreditur dan perbankan. Sedangkan modal sendiri merupakan modal yang berasal dari pihak pemegang saham, maupun dari laba yang ditahan.
Biaya modal (cost of capital) menurut Martono dan Agus Harjito, adalah:
“Biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan”. (2003: 201)
Biaya modal umumnya dihitung atas dasar sesudah pajak (after Tax). Biaya modal rata-rata (average cost of capital) digunakan sebagai ukuran untuk menentukan suatu usulan investasi diterima atau ditolak, dengan membandingkan cost of capital dengan rate of capital atas usul investasi.

B.      Cost of Retained Earning
Biaya modal yang terjadi jika laba ditahan (LD) digunakan untuk reinvestasi di perusahaan ybs, biaya tsb sebesar tingkat keuntungan investasi (rate of return) yang diisyaratkan diterima oleh para investor.
Jika  ”LD”  diinvestasikan pada perusahaan lain akan memproleh keuntungan yang besarnya sama dg keuntungan jika perusahaan reinvestasi sendiri ”LD” tsb.
1)      Biaya modal dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana (biaya modal individual).
2)      Namun, jika perusahaan menggunakan beberapa sumber modal maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang dari seluruh modal yang digunakan.
3)      Biaya modal rata-rata tertimbang ini disebut dengan  ”weight average cost of capital” (WACC).
4)      Konsep biaya modal erat kaitannya dg konsep tingkat keuntungan yg disyaratkan (required rate of return) yg dapat dilihat dari 2 sisi yaitu investor & perusahaan.
5)      Tinggi rendahnya required rate.
6)      Sisi investor, of return merupakan tingkat keuntungan (rate of return) yg mencerminkan tingkat risiko dari aktiva yang dimiliki.
7)      Sisi perusahaan yg menggunakan dana (modal), besarnya required rate of return merupakan biaya modal (cost of capital) yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut.

C.      Fungsi Biaya Modal
1.       Terkait dengan pajak yg dikenakan pd perusahaan.
Biaya modal yang dikenakan pada modal pinjaman berbeda dengan biaya modal dari modal sendiri. Konsep perhitungan biaya modal didasarkan pd perhitungan:
a)       sebelum pajak (before tax basis)
Perlu disesuaikan dulu dg pajak sebelum dilakukan peritungan biaya modal rata-ratanya seperti bligasi.
b)      setelah pajak (after tax basis).
2.       Sebagai Discount Rate
Untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi yaitu dengan membandingkan tingkat keuntungan (rate of return) dari usulan investasi tsb dengan biaya modalnya.  Biaya modal di sini adalah biaya modal yang menyeluruh (overall cost of capital). Misalnya jika kita menggunakan metode Net Present Value atau Profitability Index untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investai, maka biaya modal berfungsi sbg "discount rate" yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari proceeds dan pengeluaran investasi.

D.      Jenis Biaya Modal
1.       Biaya Modal Individual
a)       Biaya Modal Hutang Jangka Pendek
Hutang jangka pendek (hutang lancar) mrp hutang yg jangka waktu pengembaliannya kurang dr 1 tahun, yang terdiri dari hutang perniagaan (trade account payable), hutang wesel & kredit jk pendek dr bank.
b)      Biaya Modal Hutang JK Panjang
Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang biasanya berasal dari obligasi (cost of bond).
c)       Biaya Modal Saham Preferen (cost of preferred stock atau kp)
Adalah biaya riil yang harus dibayar jika perusahaan menggunakan dana dg menjual saham preferen.
d)      Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan atau Biaya Modal Sendiri (equitas atau ke)
e)      Merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi.

E.       Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya modal
1.       Faktor yang Tidak Dapat Dikendalikan Perusahaan
a)       Tingkat Suku Bunga.
Jika suku bunga dalam perkonomian meningkat, maka biaya utang juga akan meningkat karena perusahaan harus membayar pemegang obligasi dengan suku bunga yang lebih tinggi untuk memperoleh modal utang.
b)      Tarif Pajak.
Tarif Pajak digunakan dalam perhitungan biaya utang yang digunakan dalam WACC, dan terdapat cara-cara lainnya yang kurang nyata dimana kebijakan pajak mempengaruhi biaya modal.
2.       Faktor yang Dapat Dikendalikan Peusahaan.
a)       Kebijakan Struktur Modal.
Perhitungan WACC didasarkan pada tarif bunga setiap kompo-nen modal dengan komposisi struktur modalnya. Sehingga jika struktur modalnya berubah, maka biaya modalnya akan ber-ubah.
b)      Kebijakan Dividend.
Penurunan ratio pembayaran dividend mungkin dapat menye-babkan biaya modal sendiri meningkat, sehingga MACC-nya naik.
c)       Kebijakan Investasi.
Akibat dari kebijakan investasi akan membawa dampak yang  berrisiko. Besar kecilnya risiko inilah yang akan mempengaruhi biaya modal.

F.       Contoh dan penyelesaian / solusi pemecahan perhitungan
PT Marcel  membutuhkan modal yang akan digunakan dalam pendanaan investasinya sebesar Rp. 2.000.000.000,- yang terdiri atas beberapa sumber dana. Berikut ini jumlah dari masing-masing sumber pendanaan tersebut:
a)       Hutang Obligasi:
Jumlah pendanaan sebesar Rp. 500.000.000,-, dengan nilai nominal Rp. 500.000 per lembar. Bunga yang ditawarkan sebesar 20% per tahun dan jangka waktu obligasi 5 tahun. Harga jual obligasi Rp. 462.500,- per lembar dan tingkat pajak 30%.
b)      Saham Preferen:
Besarnya pendanaan saham preferen adalah Rp. 400.000.000,-. Harga jual saham preferen sebesar Rp. 31.250,- setiap lembar dengan dividen sebesar Rp. 4.500,- per lembar.
c)       Saham Biasa:
Jumlah pendanaan dari modal saham biasa sebesar Rp. 1.100.000.000,-. Harga jual saham     Rp. 22.500,- dengan dividen sebesar Rp. 3.125,- setiap lembar dengan pertumbuhan 5%.

Dari informasi di atas hitunglah:
1.       Biaya modal secara individual
2.       Biaya modal keseluruhan

Penyelesaiannya:
1.       Biaya modal secara individual:
a)       Biaya modal hutang obligasi
I    = Rp. 500.000 x 20% = Rp. 100.000,-
sehingga:
kd = I+(N-Nb)/n
(Nb+N)/2
kd     = biaya modal hutang obligasi
I       = Bunga hutang jangka panjang (obligasi) satu tahun dalam rupiah
N      = Harga nominal obligasi atau nilai obligasi pada akhir umurnya
Nb    = Nilai bersih penjualan obligasi
n       = Umur obligasi
jadi
kd =100.000 + (500.000 - 462.500)/5
(462.500 + 500.000)/2
kd =  107.500 ® kd = 22,34%
481.250
Selanjutnya ka disesuaikan dengan tingkat pajak sehingga :
ki = kd (1 – t)
kihy = 22,34% (1 - 0,30)
ki = 22,34% (0,70) =15,64%

b)      Biaya modal saham preferen
kp = Dp / PO
kp      = Biaya saham preferen
Dp      = Dividen saham preferen
PO     = Harga saham preferen saat penjualan
kp = 4.500 / 31.250
kp = 0.144 =14,40%

c)       Biaya modal saham biasa
ke = (Dl / PO) + g
ke    = biaya modal saham biasa
Di    = dividen
P0    = harga penjualan saham saat ini
g      = Grow/ pertumbuhan
ke = (3.125 / 22.500) + 5%
ke = 0,1389 + 0,05% = 0,1889% = 18,89%

2.       Biaya modal keseluruhan (weighted average cost of capital, WACC)
Biaya modal keseluruhan dengan menghitung besarnya WACC, sebagai berikut:



Jadi biaya modal keseluruhan atau biaya modal rata-ratanya adalah 17,18%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar